Inilah Batik Ciprat Karya Penyandang Tunadaksa di Pati Menuangkan Warga Gunakan Sabut Kelapa

TRIBUNBANYUMAS.COM, PATI - Memiliki keterbatasan fisik tidak membuat para anggota Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Pati berpangku tangan. 

Dengan mengerahkan kreativitas dan kemauan untuk belajar.

Mereka bisa menghasilkan karya yang menarik dan menghasilkan pundi-pundi Rupiah.

Karya tersebut ialah batik ciprat.

Baca juga: 250 Penghuni Sudah Tinggalkan Lokalisasi Lorok Indah Pati, Sugiono: Pulang ke Kampung Halaman

Baca juga: Status Pati Turun Jadi PPKM Level III, Haryanto: Pelaksanaan di Lapangan Hampir Sama

Baca juga: Wao Keren! AHHA PS Pati Kenalkan Bus Pribadi, Dominan Hitam Dibalut Logo Besar Tim Java Army

Baca juga: 96.128 Keluarga di Pati Bakal Terima 10 Kilogram Beras, Disalurkan Melalui Pemdes

Karya para penyandang disabilitas di Kabupaten Pati ini bahkan telah memperoleh penghargaan Juara III dalam ajang Pati Innovation Award 2021 kategori umum.

Batik ciprat menampilkan motif bintik-bintik cipratan yang abstrak, tapi menarik untuk dipandang.

Motif batik dihasilkan dari cipratan malam atau lilin pada kain.

Ketua PPDI Pati, Suratno mengatakan, ia dan rekan-rekannya mulai belajar membatik pada 2019.

Awalnya, mereka hanya belajar membatik tulis.

Menggambar motif dengan mencanting.

Related Posts

0 Response to "Inilah Batik Ciprat Karya Penyandang Tunadaksa di Pati Menuangkan Warga Gunakan Sabut Kelapa"

Post a Comment