China Larang Konten Pria Tak Maskulin di Gim
Pemerintah China memerintahkan perusahaan gim untuk menghapus konten yang dianggap menonjolkan laki-laki berpenampilan feminin atau tidak maskulin. Perusahaan-perusahaan gim juga diminta menghentikan fokus untuk terus meraup keuntungan.
Hal itu menjadi satu dari sekian banyak aturan baru China saat Negeri Tirai Bambu tersebut tengah mencoba 'meluruskan' budaya anak muda, cita-cita gender, dan jangkauan teknologi yang luas.
"Konten cabul dan kekerasan, serta yang menumbuhkan kecenderungan tidak sehat, seperti memuja uang dan laki-laki berpenampilan feminin harus dihapus," bunyi dekrit pemerintah China, seperti diberitakan kantor berita resmi Xinhua, yang dilansir dari AFP, Sabtu (11/9).
Pemerintah China juga menegaskan bahwa perusahaan yang melanggar aturan akan dihukum.
Profesor dari Universitas Hong Kong, Geng Song mengatakan, heteroseksualitas dan maskulinitas pada laki-lak menjadi satu-satunya norma gender bagi pemerintah China. Dengan begitu, penampilan di luar norma tersebut akan dinilai sebagai representasi seksualitas dan identitas yang ambigu.
"Laki-laki berpenampilan feminin dinilai lemah secara fisik dan emosional, sehingga mereka dianggap tidak dapat membela negara," kata Geng Song.

Langkah tersebut juga menjadi keputusan terbaru pemerintah China dalam memperketat cengkeraman pada sektor teknologi.
Pada Rabu (8/9), pemerintah China memanggil beberapa perusahaan gim, termasuk Tencent dan NetEase, yang menjadi pemimpin pasar di kancah gim multi-miliar dolar asal China.
Pertemuan itu untuk membahas pembatasan lebih lanjut atas industri gim setelah mereka membatasi waktu bermain anak-anak hingga tiga jam seminggu.
Sejumlah kebijakan itu telah membuat industri gim China mulai mengalami penurunan harga saham akibat ditinggalkan investornya. NetEase, misalnya, yang turun 11 persen, dan Tencent 8,5 persen.
Sebelum merambah ke dunia gim, aturan serupa telah diperintahkan ke industri media dan hiburan. Pemerintah China melarang saluran televisi dan internet untuk menampilkan laki-laki berpenampilan feminin atau tidak maskulin di layar kaca.
Mereka menyerukan untuk menampilkan representasi laki-laki yang maskulin dalam program di televisi. Pemerintah China juga meminta pihak penyiar untuk mempromosikan budaya revolusioner.
Larangan dan permintaan itu menjadi bentuk kampanye pemerintah China dalam memperketat kontrol atas bisnis, masyarakat, dan menegakkan moralitas, termasuk dalam industri hiburan.
"Lembaga penyiaran harus dengan tegas mengakhiri program dengan estetika 'cacat' dan 'banci'," kata Administrasi Radio dan TV Nasional (NRTA) seperti dilansir Associated Press pada Jumat (3/9).
(chri/asr)[Gambas:Video CNN]
0 Response to "China Larang Konten Pria Tak Maskulin di Gim"
Post a Comment