Dr drg Munawir H Usman SKG MAP Sebut Alergi dalam Penggunaan Behel adalah Mitos

TRIBUNHEALTH.COM - Dr. drg. Munawir H Usman, SKG., MAP menyebutkan penggunaan behel dalam kondisi secara fisiologis tidak menimbulkan alergi.

Pasalnya penggunaan behel dilakukan atau diletakkan pada gigi.

Kondisi yang demikian menandakan bahwa behel tidak ditelan atau masuk ke dalam pencernaan, sehingga tidak menimbulkan alergi.

Dilansir TribunHealth.com, Dokter Gigi, Dr. drg. Munawir H Usman, SKG., MAP memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Palu Official.

Dalam penjelasannya Dr. drg. Munawir H Usman, SKG., MAP behel tidak seperti obat dan makanan yang dapat menimbulkan alergi.

Obat dan makanan dikonsumsi dan masuk ke dalam saluran pencernaan dan memungkinkan dapat memicu alergi.

Baca juga: Dr. drg. Munawir H Usman, SKG., MAP Sebut Tidak Ada Pantangan Makanan untuk Pengguna Behel

ilustrasi penggunaan behel ilustrasi penggunaan behel (grid.ID)

Sedangkan cara kerja behel hanyalah untuk membantu merapikan gigi dan hanya diletakkan pada gigi.

"Jadi mitos ya jika ada yang menyebutkan behel menimbulkan alergi," jelas drg. Munawir.

Alih-alih menimbulkan alergi, behel dapat menimbulkan atau menyebabkan sariawan pada mulut.

Kondisi ini terjadi karena secara mekanis atau traumatik terdapat adanya gesekan antara behel dan mulut sehingga dapat memicu sariawan akibat gesekan tersebut.

Related Posts

0 Response to "Dr drg Munawir H Usman SKG MAP Sebut Alergi dalam Penggunaan Behel adalah Mitos"

Post a Comment