Jelang Setahun Kematian Yeremia dan Trauma Pengungsi Papua
Menjelang satu tahun kematian Pendeta Yeremia Zanambani yang tewas setelah ditembak di Distrik Hitapida, Intan Jaya 19 September 2020, Dian Maria Danomira salah satu aktivis muda dan pemerhati budaya Papua mengenangnya dengan sedih.
Dina memang belum pernah bertemu dengan Yeremia secara langsung. Namun, saat ia mendengar kematian sang pendeta, hatinya rontok. Ia sangat sedih, dilema, dan depresi.
"Banyak yang merasakan hal-hal seperti saya terutama anak-anak muda Papua, tong (kita) anak Papua sangat berpegang teguh dengan kitabnya, tokoh-tokoh yang ada di gereja," kata Dina dalam dialog 'Sa Pu Suara Mengenang Pendeta Yeremia Zanambani' yang digelar di Twitter Spaces, Kamis (16/9) malam.
Dina mengklaim konflik yang terjadi dan melibatkan aparat militer membuat dirinya dan juga anak-anak muda Papua lainnya tak bisa percaya pada sistem pemerintahan apapun selain gereja. Tapi nahas, pembunuhan juga terjadi di gereja.
"Kepercayaan yang tong sudah bangun, tong sudah tidak bisa percaya ke sistem pemerintahan yang lain selain gereja di sini," tutur Dina.
Perlakuan tidak hormat juga dilakukan kepada pendeta lain, Benny Giay yang dibatasi dan ditahan di pintu pagar kantor DPR Papua, Jayapura saat hendak melakukan doa dan renungan bersama terkait situasi Papua saat ini beberapa waktu lalu.
Bagi orang Papua, kata Dina, pendeta adalah panutan (role model) yang membangun komunitas besar di bumi Cenderawasih itu.
"Kalau mereka sendiri dapat dibikin tidak adil pasti kita marah sekali," ujarnya.
Menurut Dina, perilaku aparat terhadap gereja dan berbagai peristiwa kekerasan memicu rasa trauma dalam diri masyarakat di Papua.
Dalam beberapa waktu terakhir, banyak masyarakat Papua yang mengungsi. Peristiwa semacam ini bisa menimbulkan trauma bukan saja bagi generasi sekarang, melainkan akan berlangsung secara turun temurun.
"Itu bisa menjadi trauma yang bukan hanya terjadi di masa kini, tapi akan turun temurun jadi trauma yang turun dari generasi ke geenrasi, itu intergenerational trauma," ujarnya.
Buka halaman selanjutnya efek domino kematian pendeta Yeremia dan rekonsiliasi.
Efek Domino Kematian Yeremia dan Harapan Rekonsiliasi BACA HALAMAN BERIKUTNYA
0 Response to "Jelang Setahun Kematian Yeremia dan Trauma Pengungsi Papua"
Post a Comment